bagaimana caranya mengungkapkan rasa kesal luar biasa ketika alam semesta bertindak tidak etis? dia tak peduli siapa yang baik dan buruk, yang banyak dosa atau tidak, siapapun random saja dapat terkena masalah besar. bagaimana menyikapi peristiwa ini?
mantra 'it is what it is' menjadi sumber penghiburanku di saat kejutan-kejutan buruk alam semesta datang menghampiri. aku artikan sebagai 'ya sesuatu udah terjadi dan hasilnya gini, mau diapain lagi?'
masa lalu sudah berlalu, namun bukan berarti pikiran kita juga ikut maju. aku percaya seseorang bisa terjebak di masa lalunya, meskipun raganya beranjak tua dan renta. seseorang pernah bilang 'yang lalu biar dihapus saja, masa depan yang perlu dinanti-nantikan', aku pikir itu tidak sepenuhnya benar. yang lalu tidaklah dapat berlalu bahkan sampai dihapus begitu saja. mereka telah menjadi bagian dari dirimu sampai hari ini. kenanglah masa lalumu, jadikanlah mereka temanmu. teman yang baik atau pun buruk. yang menyakiti maupun menyayangi. rangkullah mereka, sesekali nasihati, bahkan kembalilah jika perlu kepada mereka hanya untuk merasakan kerinduan yang tak akan pernah kamu rasakan lagi sejuknya. perasaan rindu terhadap masa lalu itu tak perlu disembunyikan, apalagi ditentang keberadaannya. itu lumrah, itu benar terjadi pada kita, bukan ilusi. namun, jika memang masa-masa itu penuh kelam dan mencekam, hitam pekat dan gelap, sehingga kita tak berani untuk meliriknya lama-lama, pakailah mantra yang telah kuberikan tadi:
it is what it is
Komentar
Posting Komentar