Aku pernah diberikan pertanyaan in terus-terusan dari kecil sampai besar. “Kamu mau jadi apa nanti?” Saat aku kelas 3 SD, aku berfikir menggambar itu suatu hal yang menyenangkan walaupun aku tidak terlihat berbakat aku dengan lantang bilang, “pelukis”. Saat itu juga mamaku dan papaku tertawa mendengar jawabanku. Aku berfikir, “apakah menjadi pelukis adalah suatu hal yang lucu?” akhirnya aku mengganti jawaban setelah aku mendapatkan pertanyaan itu lagi. Aku menggantinya dengan jawaban “Guru” “Dokter” “Dosen” karena itu adalah jawaban lumrah yang tidak akan ditertawakan oleh orang lain. Aku masih ingat waktu itu ada kebiasaan popular yang selalu dilakukan anak SD, yaitu memberi kertas berwarna dan bergambar lucu-lucu untuk diisi biodata kepada setiap anak di kelasnya. Pada biodata itu ada macam-macam kolom seperti nama, hobi, tempat tanggal lahir, minuman favorit, makanan favorit, pacar, dan cita-cita. Aku menulis kolom cita-cita dalam biodata tersebut dengan jawaban “menjadi
Melalui cinta, kita bertukar rasa. Melalui kata, kita dapat bercerita tanpa suara.