“I’m content with loneliness.” Aku mengupingnya dari sebuah lirik lagu. Sebuah lirik dari lagu melankolis yang sedang diputar dari laptopku. Sepenggal bait lirik lagu ini mengingatkanku pada kehidupan yang telah kulalui sampai hari ini. Sepi dan kosong. Aku suka menyendiri. Sendirian bukan sesuatu yang aneh bagiku. Malah, rasanya semuanya akan baik-baik saja jika hanya ada aku dan diriku. Semuanya akan lebih mudah untuk dikendalikan daripada bersama orang lain. Aku akan dilanda rasa bersalah jika orang lain harus menyesuaikan diri dengan diriku dan sebaliknya. Rasanya sesak napas ketika harus setiap saat menyesuaikan diri dengan orang lain. Walaupun kedua kegiatan tersebut tidak sepenuhnya tidak menyenangkan. Hanya saja, akan lebih baik jika di penghujung malam aku sendirian. Setelah memperhatikan tindakanku sendiri aku berpikir apakah ini yang dikatakan dengan ‘content with loneliness’? atau apakah ini hanya alasan saja untuk menyangkal kehadiran sepi dalam diriku? Berpura-p
Melalui cinta, kita bertukar rasa. Melalui kata, kita dapat bercerita tanpa suara.